Surat
dari masa depan
[
penting untuk di renungkan ]
Sebuah surat dari masa depan
Kepada Yth. Manusia di tahun 2013
Aku hidup di tahun 2050. Aku berumur 50
tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun. Aku mengalami banyak masalah
kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih.
Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi.
Sekarang, aku adalah orang yang paling tua di
lingkunganku. aku teringat disaat aku berumur 5 tahun semua sangat berbeda,
masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar. Setiap rumah punya
halaman dan tanaman yang indah, dan aku suka bermain di air dan mandi sepuasnya.
Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang
dibasahi dengan minyak mineral.
Sebelumnya, rambut yang indah adalah
kebanggaan setiap perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk
membersihkan kepala tanpa menggunakan air. Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya
dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng, sekarang, anak-anak tidak
percata bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja. Aku masih ingat,
sering kali ada pesan yang mengatakan ” JANGAN MEMBUANG-BUANG AIR” tapi tak
seorang pun memperhatikan pesan tersebut. Orang ber-anggapan bahwa air tidak
akan pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas. Sekarang, sungai,
danau, bendungan, dan air tanah semuanya telah tercemar atau sama sekali
kering.
Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah
gurun-gurun pasir yang tandus. Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit
saluran kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor satu. Industri
mengalami kulumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik.
Pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per-harinya. Banyak orang
menjarah air di tempat-tempat yang sepi.
80% makanan adalah makanan sintetis.
Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah minum
sedikitnya 8 gelas ar putih setiap hari. Sekarang, aku hanya bisa minum
setengah gelas air setiap hari.
Sejak air menjadi barang langka, kami tidak
mencuci baju, pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah
banyaknya jumlah sampah. Kami menggunakan septic tank untuk buang air, sepeerti
pada masa lampau karena tidak ada air. Manusia
di zaman kami kelihatan menyedihkan. Tubuh sangat lemah, kulit pecah-pecah
akibat dehidrasi, ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar
matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin habis. Karena keringnya
kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan seperti telah berumur 40 tahun.
Para ilmuwan telah melakukan berbagai
investigasi dan penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia tidak
bisa membuat air. Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat
ketersediaan oksigen sangat berkurang, yang membuat turunnya kemampuan
intelegensi generasi mendatang. Morphology manusia mengalami perubahan yang
menghasilkan / melahirkan anak-anak dengan berbagai masalah defisiensi, mutasi,
dan malformasi. Pemerintah bahkan membuat
pajak atas udara yang kami hirup. 137 m3 per orang per hari. [ 31. 102.
Galon ]. Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan dikeluarkan dari
”kawasan pentilasi” yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik raksasa
bertenaga surya yang menyuplai oksigen. Udara yang tersedia di dalam ventilasi
tidak berkualitas baik, tetapi setidaknya menyediakan oksigen untuk bernafas.
Umur hidup manusia rata-rata adalah 35 tahun.
Beberapa negara yang masih memiliki pulai bervegetasi mempunyai sumber air sendiri. Kawasan ini
dijaga ketat oleh pasukan bersenjata. Air menjadi barang yang sangat langka dan
berharga melebihi emas atau permata. Disini, di tempatku tidak ada lagi pohon
karena sangat jarang turun hujan. Kalau pun hujan, itu adalah hujan asam. Tidak
dikenal lagi adanya musim. Perubahan iklim secara global terjadi di abad 20
akibat efek rumah kaca dan polusi.
Kami sebelumnya telah di peringatkan untuk
menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli. Pada saat anak
perempuanku bertanya bagaimana keadaanya ketika aku masih mudah dulu, aku
menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau. Aku
menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga, asyiknya bermain air, memancing
di sungai, dan minum air sebanyak yang kita mau. Aku menceritakan bagaimana
sehatnya manusia pada masa itu. Dia bertanya ”ayah, mengapa tidak ada air lagi
sekarang?” aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku. Aku tidak dapat
menghilangkat perasaan bersalah, karena aku berasal dari generasi yang
menghancurkan alam dan lingkungan dengan tidak mengindahkan secara serius
pesan-pesan pelestarian, dan banyak orang lain juga!
Aku berasal dari generasi yang sebenarnya
masih bisa merubah keadaan, tetapi tidak ada seorang pun yang melakukan.
Sekarang, anak dan keturunanku yang harus menerima akibatnya. Sejujurnya,
dengan situasi ini kehidupan di planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena
kehancuran alam akibat ulah manusia sudah mencapai titik akhir.
Aku berharap untuk bisa kembali ke masa
lampau dan meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi. Pada
saat itu masih ada kemungkinan dan masih ada waktu bagi kita untuk melakukan
upaya menyelamatkan planet bumi ini.
Tolong kirim surat ini ke semua teman dan
kenalan anda, walaupun hanya berupa pesan, kesadaran global dan aksi nyata akan
pentingnya melestarikan air dan lingkungan harus dimulai dari setiap orang.
Persoalan ini adalah serius dan sebgaian sudah menjadi hal yang nyata dan
terjadi di sekitar kita. Lakukan untuk anak dan keturunan mu kelak.
AIR DAN BUMI UNTUK MASA DEPAN. TANAMLAH
SEBANYAK-BANYAKNYA POHON DAN HEMATLAH AIR. UNTUK ANAK DAN CUCU MU KELAK DIMASA
DEPAN sekarang!
Ini adalah pilihanmu. Untuk menjaga planet
kita yang indah ini atau menjadi egois dan tidak menghiraukan kebutuhan
generasi masa depan kita.
Sumber : Pecinta Bumi Tuhan
Saya sedih
membaca surat di atas. Ini seperti pukulan hebat di pikiran saya. Peringatan
yang membuat saya berfikir dan menyadari apa yang telah saya perbuat. Saya
sering menghambur-hamburkan air dan tidak peduli akan lingkungan hidup.
Semboyan-semboyan kelestarian alam hanya angin lalu bagi saya. Saya juga
berfikir, air tidak akan habis. Air adalah sumber daya alam yang tidak akan
habis. Namun, setelah membaca surat di atas, saya berubah fikiran. Saya sangat
menyayangkan sikap dan perilaku saya selama ini. Saya pribadi menyesal.
Membayangkan banyak hal menyedihkan seperti di atas terjadi pada saya, saya
sangat takut dan ngeri memikirkannya. Saya tidak mau itu terjadi pada saya
maupun pada keturunan saya kelak atau pun pada manusia-manusia lainnya. Rasa
empati membuat saya tergugah untuk berubah. Saya adalah generasi yang bisa
merubah lingkungan hidup menjadi lebih baik. Saya, kamu, kita, kalian, dia, dan
mereka atau siapapun yang hidup di tahun 2013 ini adalah generasi yang sangat
mampu untuk merubah lingkungan hidup menjadi lebih baik. Masa depan planet bumi
ada di tangan kita!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar