kau
adalah bayangan yang mengatakan padakku
bahwa aku hanyalah
sejumput tanah tak berarti
tak ada tunas yang
akan merecup atau akar yang menghujam padanya
aku hanyalah tanah
mati
bangkai-bangkai
yang tak lagi tersenyum saat matahari menegakkan kepalanya pada pagi
kenapa kamu begitu
kejam mengatakan padakku wahai bayangan ?
apa aku terlalu
menyedihkan untuk menjadi makhluk ?
ada setitik kasih
bergerlipan pada tanah mati ini yang tak ku tahu untuk siapa aku bisa
membaginya
bukankah kasih
harus dibagi ?
aku terlalu
kenyang mengasihi diriku sendiri hingga sekarang telah berubah menjadi
mengasihi diri sendiri
aku telah belajar
bagaimana menangisi seratus kehilangan
aku telah belajar
untuk memilih
pada akhirnya aku
sendiri ..
jika aku mati nanti
siapa yang akan menguburkan mayatku ?
akankah tanda mati
itu yang akan memakan dagingku pelan-pelan ?
tapi siapa yang
peduli.
Bukankah aku telah
mati dan orang mati tak perlu tau akan diapakan dagingnya
Betapa dunia
begitu memuakkan
Betapa sepi begitu
mengusik
Begitu perih aku
meratap
Satu hal, tugasku
telah selesai disini
Tugasku untuk
mencintaimu
Sekarang yang ada
hanya benci dan muak
Meski aku pergi
jauh selalu akan ada pilihan
Selalu ada
persimpangan jalan yang tak ku tahu akan membawaku kemana
Tapi, aku yakin
bahwa aku takkan jauh-jauh darimu
Karena aku akan
membuat sebuah jembatan antara kau dan aku yang tak akan bisa kau robohkan
Suatu hari nanti
kau akan bergantung padaku
Meski kamu tak mau
Tapi, aku tak akan
membuat banyak pilihan untukmu
I’m yours but you’re
not mine …
* puisi ini di ambil dari sebuah novel :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar