yeah I need friends ..

yeah I need friends ..
all I need is friends :)

Selasa, 23 Oktober 2012

Ocha Friendly Ghost :3 hahaha

daripada BadMood, mending nulis biodata ah :)

nama : okey gue Ocha, nama lengkapnya Ocha patricia lovato hillenburg
sebenernya itu nama yang gue buat sendiri sih hehehehe nama yang orang tua gue buat itu gue rahasiain deh namanya, soalnya kenapa? karena ada deeeeh mau tau ajah apa mau tau banget ? hahahaha becanda kaleee guys :p

tempat tanggal lahir : awwwwwwhhh ga bakal di bilang-bilangin deh ah ntar ada yang macem-macem :O woooooo masa zaman sekarang masih ada yang macem-macem sama tanggal lahir ? haha engga kaleee, 5 oktober 1995 deh :) lahir bayi cantik, mungil, imut, dan lucu bernama ocha :* ahihi pengennya disebut gituu :p oh iyah tempatnya, di Goteborg :D haha percaya kaga kalo gue lahir di swedia ? kaga ya ? ok abaikan T.T

alamat rumah ? hhah nih gue kasih alamat palsu ajah deh biar lu semua pada nyanyi :D hahaha alamat palsu -________-'' ckck

hobbi : hmm hobbi gue ? tidur. itu pasti. --'' makan, itu pasti pake banget --'' nulis, baca, dengerin musik sama nonton film, smsan, telfonan ( sama pacar kalo lagi punya pacar ), dan maen sama temen-temen dan satu lagi BELAJAR ! ebuseh ! gue belajar ? sejak kapan :O hooooo anak mu telah taubat mah :')

oh iya berhubung hobbi gue yang satu lagi itu adalah foto-foto, jadi mending kita lihat foto-foto yang di bawah ini :D checkidot ! -------->>















gimana ? ga jelek-jelek banget kan foto-foto gue? kaga dong yah ? okesip ntar gue kasih goceng satu-satu yang bilang foto gue bagus tapi ntar kalo gue udah jadi boss :D 


 
 udahan dulu ajah yaa takutnya lu jatuh cinta sama gue kalo liat foto gue banyak-banyak #ngarep :p ntar lanjut lagi deh guys, dadahhhh... salam cilukba muach :*

Sabtu, 06 Oktober 2012

Menyerah atau Bertahan





menyerah atau bertahan ?

mana yang menurutmu lebih baik ?
aku telah bertanya pada diriku sendiri , yang mana yang harus kupilih di antara menyerah atau bertahan ?
ku akui .. diriku sendiri ini mungkin adalah salah satu kendala terbesar yang menghalangiku untuk bertahan .. namun, jika menyerah, sungguh .. hati ini tak mampu ..
ya ! aku benar-benar tak ingin menyerah begitu saja ketika raga dan jiwa ini tak terlalu mampu untuk bertahan ..
aku ini bukan seseorang yang normal , menurutku menyerah adalah satu kondisi disaat kita tak peduli dan tak mau peduli dengan apa yang sedang menekan kita , dan bertahan adalah satu kondisi dimana kita benar-benar sudah membulatkan tekad dan tujuan tentang apa yang akan kita capai suatu hari nanti dengan tetap berjalan tanpa memperdulikan apakah jalan yang dilalui itu keras ataupun lembut ..
aku ini bukan seseorang yang cukup sehat untuk berfikir dan memilih antara menyerah atau bertahan ..
dan aku tak tau .. aku benar-benar tak tau mana yang sebaiknya aku pilih ..
mana yang terbaik untuk kupilih ..
aku benci untuk menyerah namun tak suka bertahan pada situasi yang selalu menekanku ..
selalu, orang-orang tidak mengerti keadaanku ..
mungkin mereka fikir aku ini sama dengan mereka ..

Menyerah atau bertahan .. aku benci dengan keadaan ini !!
malam ini aku rasa semua yang ada di planet ini begitu kacau dan tak bisa terkendali bahkan oleh Tuhan sekalipun ..
ku rasa ..

karya : Ocha patricia lovato hillenburg

Kamis, 04 Oktober 2012

Aku dan Dia


Aku dan Dia




  Dia hanya ingin menjadi sesuatu yang baru. Dia benci pada semua yang ada pada dirinya. Dia tidak ingin seperti ini. Tapi, perubahan yang dia harapkan tidak mungkin terjadi. Dia terlalu muda untuk melakukan suatu perubahan itu. Namun keinginannya terlalu kuat. Terlalu kuat sampai dia tidak bisa mengendalikan diri.
  Lalu aku melihat kea rah cermin. Dan aku melihatnya. Aku bisa melihat kekuatan yang ada dalam dirinya. Dia menatapku penuh arti. Namun aku tau, hanya dia yang mengerti sepenuhnya arti dari tatapannya itu. Sudah cukup! Jangan menatap ke arahku lagi! Aku benar-benar tak sanggup bila dalam situasi menyeramkan ini. Aku benar-benar tak sanggup.
  Ku tutup mataku dengan kedua telapak tanganku sendiri. Semakin aku mengalihkan tatapanku, semakin aku menghindarinya, dia semakin meraung. Dia berusaha menggapaiku. Dia berusaha keluar dari batas itu. Untuk memelukku. Namun aku berlari. Kusudahi situasi yang getir dan menyeramkan itu. Namun aku tau, aku akan tetap bertemunya lagi.
  Aku tak mengerti. Aku sangat mengenalnya. Aku selalu melihatnya. Sengaja atau tidak sengaja. Namun aku tetap ingin lari darinya. Namun aku tetap takut. Dia bisa menjadi hitam dan bisa menjadi putih. Dia adalah hitam, dia selalu mendorongku untuk melakukan apa yang belum aku lakukan, bahkan sesuatu berbahaya yang terus dia bisikan pada telinga hatiku. Namun dia adalah putih. Begitu suci, begitu baik, sempurna tutur kata dewa. Sampai aku tidak bisa mengendalikan diri. Aku selalu begitu terhanyut dalam perasaannya.
  Dia kesepian. Dia sendirian. Dia hanya memiliki aku dalam kehidupannya. Dia selalu membicarakan sesuatu yang telah terjadi kepadanya di MASA LALU. Dia selalu berbicara tentang kepahitan dan keputus asaan. Dia selalu memperlihatkan sosok dirinya hanya padaku. Namun dia adalah pemberontak. Dia selalu mengobrak abrik isi hatiku. Dia selalu membakar pikiranku. Dia melukaiku.
  Suatu hari saat dimana aku sendiri pun tidak dapat mengendalikan pikiranku sendiri, dia datang melukaiku. Dia berusaha membunuhku. Silet yang dia goreskan pada sebelah kiri tanganku. Tidak terasa sakit sedikitpun. Dia terus menggoreskan luka. Dia semakin menjadi, hingga aku ketakutan dan dia berhenti. Berhenti berusaha mematikan kehidupanku.
  Siapa sebenarnya Dia? Mengapa Dia selalu mengendalikan diriku? Mengapa aku tidak pernah melawan dan tetap diam? Mengapa meskipun berlari keluar angkasa pun Dia tetap tidak pernah menjauh? Mengapa dan sampai kapan? Apakah Dia adalah diriku sendiri? Entahlah..

karya : Ocha patricia lovato hillenburg

Aku dan Tembok


Aku dan Tembok




 aku selalu ingin menembus tembok itu. Aku selalu ingin melihat apa yang ada di balik tembok itu. Ku dekatkan telingaku pada tembok itu, berharap dapat mendengar sesuatu. Namun hening. Tetap hening. Namun keinginanku terlalu kuat sehingga aku membuat diriku sendiri buta. Buta oleh keinginanku sendiri. Dan tuli, karena tak mau mendengarkan apa kata mereka.
  Setiap hari selalu ada saat dimana aku dapat melihat tembok itu. Bertemu tembok itu. Meskipun sekedar untuk bersandar saja. Namun setiap hari tak luput dari tembok itu. Ayo lah.. buka sedikit saja celah sehingga aku dapat mengintip untuk melihat apa yang ada disana. Di balik tembok itu. Aku benar-benar tak dapat menahan diriku lagi. Mengapa? Mengapa aku begitu ingin namun mengapa juga aku begitu takut?
  Aku lalu mencoba memberanikan diri bertanya pada orang itu. Namun jawabannya tetap menjadi sebuah misteri. Aku bertanya lagi pada orang yang lain. Namun tetap saja sama. Meskipun aku beratanya pada 1000 orang pun, jawabannya tetap sama. Dan tetap menjadi sebuah misteri untuk ku.
  Kulihat garis pada tangan kananku. Samar-samar tak beraturan. Kulihat lebih rinci lagi. Perlahan aku temukan sebuah jalan yang mungkin dapat menuntunku menembus tembok itu. Namun garis itu berhenti tiba-tiba. Sehingga aku dapat tersesat lalu terjatuh. Ah sial!
  Ku alihkan tatapanku pada tangan kiriku. Hhmm… bila ku ikuti, akan membawa kepedihan dan kesakitan. Karena jalan itu menuntutku untuk terus menutupi kekuranganku dan selalu memaksaku untuk tidak berbeda. argh! Ku lempar semua yang ada lalu aku marah! Aku marah dalam ketidak berdayaan! Aku teriak dalam keheningan! Aku berontak dalam pikiranku sendiri!
  Mengapa aku begitu pecundang? Mengapa aku tak pernah bisa mengendalikan diri? Padahal aku selalu melihat ke arah cermin. Aku lihat diriku dalam beberapa bagian. Memainkan banyak peran. Meskipun itu semua tetap aku. Dan disitulah diriku sekarang. Di kelilingi oleh banyak sekali diriku yang lain.
  Itulah sebabnya. Ya, itulah sebabnya. mengapa begitu sulit untuk menembus tembok.

karya : Ocha patricia Lovato Hillenburg :)

Selasa, 02 Oktober 2012

ABG pengen eksis :))





 DAN INI FOTO GUE SAMA BONEKA KESAYANGAN GUE NAMANYAA DEMI :)





udahan dulu ah kayanyaa , takutnya pada bosen liat gue mamerin foto foto narsis gue :)) hahaha Love you all <3

PESAN CINTA DARI SEORANG IBU UNTUK ANAKNYA

 “Dulu, ketika aku menikah, tidak pernah berpikir punya anak seperti apa, gimana jaganya, biayainya sekolah hingga lulus kuliah nanti… tapi kujalankan saja…

Ketika melahirkan dirinya, hampir diriku menyerah, tapi demi melihatnya lahir ke dunia ini, tumbuh besar dan menjadi anak yang berguna, aku terus berjuang, walaupun harus berkorban diri ini demi kehadiran dirinya di dunia ini…

Dia telah lahir ke dunia ini, pertama kali melihatnya, ada perasaan bergejolak di diriku, aku terharu dan bangga sekali bisa membawanya ke dunia ini, aku berjanji, apapun yang terjadi, gimanapun susahnya hidup ini, anak ini harus kubesarkan dengan kedua tanganku…



Tidak mudah untuk membesarkan dirinya, dia bandel sekali ketika kecil, suka bermain lupa waktu, berteman dengan anak-anak nakal, tidak mau makan, susah disuruh mandi, susah dibujuk tidur waktu malam hari, kadang dia marah dan bentak padaku, kadang dia mengejekku, kadang juga dia menghinaku…

Ketika besar, dia merasa diriku terlalu membatasi dirinya, ini tidak boleh, itu tidak boleh, dia juga merasa aku terlalu kolot, ketinggalan jaman, tidak mengerti apa maunya, tidak setuju terhadap setiap kelakuannya…



Kadang sakit hati sekali diriku ini, tapi ingat ketika pertama kali menggendongnya, ketika melahirkannya, semua sakit ini hilang seketika… dia adalah anakku, anak kesayanganku…

Aku telah berjanji akan membesar dirinya, apapun yang terjadi, rintangan apapun yang kuhadapi, karena dia anakku… Harapanku besar kelak dia bisa menjadi anak yang berguna… Aku cinta padamu, anakku…




kau lah, yang memberikan kekuatan pada diriku, membuatku mau bekerja keras pagi-siang-sore-malam, tidak takut akan sakit, derita.. Karena kehadiran dirimu lah membuat diriku ada artinya, bisa membesarkan dirimu dan mendengarkanmu memanggilku IBU, sungguh senang rasanya hati ini…

Aku tidak berharap banyak, hanya suatu saat, ketika dirimu sudah besar, kamu dapat menjadi anak yang baik, bisa hidup yang enak. Ibu mungkin sudah tua, tidak bisa hidup lama lagi, badanku ini sekarat, kerutan muka sudah banyak, perjalananku tidak lama lagi.




, jika kamu bekerja keras, tidak perlu sampai memberikan rumah yang bagus, uang yang banyak, semuanya itu untuk dirimu saja. Ibu hanya berharap kamu mau menyisihkan sedikit waktumu untuk menemani masa-masa tua ibu, bisa disamping ibu dan ngobrol dengan ibu, itu sudah lebih dari cukup…


Ibu Bangga denganmu, nak, mungkin tidak pernah terucap lewat kata, tapi ini ibu rasakan dari lubuk hati yang dalam… Maafkan jika selama ini ibu pernah marah denganmu, memukulimu, melarangmu ini itu, semua ini demi kebaikanmu, nak…

Ibu Cinta padamu… dari dulu, sekarang, dan selamanya…”